Tuesday, April 6, 2010

NGN Tasks..!!!

Kali ini akan membahas beberapa soal pada tugas terakhir sebelum UTS NGN, berikut soal-soal yang akan dibahas :

1. Gambarkan konfigurasi jaringan yang menggambarkan implementasi arsitektur Softswitch, yang mengakomodasi jaringan PSTN eksisting baik koneksi melalui sentral maupun langsung ke telepon analog atau dengan xDSL, sebutkan fungsi tiap elemen jaringan dan cantumkan pada nama protokol yang digunakan antara dua elemen.



Elemen dari jaringan berbasis Softswitch terdiri dari :

1. Media Gateway Controller (MGC)
MGC merupakan komponen utama dari arsitektur Softswitch yang bertanggungjawab dalam pemrosesan panggilan melalui pengendalian/ pengkoordinasian komponen-komponen lainnya,seperti SG (dalam melakukan fungsi pembentukan/pembubaran panggilan), MG (dalam penyediaan bearer untuk penyaluran media/suara), AS (dalam penanganan fitur-fitur layanan/aplikasi).

2. Signaling Gateway (SG)
SG merupakan komponen jaringan yang mengkonversikan/menterjemahkan pesan protokol
berbasis IP seperti SIP ke protokol yang berbasis SS7 seperti Transaction Capability User Part(TCAP), ISDN User Part (ISUP) dll.

3. Media Gateway (MG)
MG merupakan elemen jaringan yang bertindak sebagai gerbang keluar/masuk ke/dari jaringan lain (eksternal). MG mengkonversi protokol/media masukan menjadi protokol/media keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya. MG dapat berupa:

a. Trunk Gateway (TG)
TG yaitu MG yang menjembatani jaringan trunk (PSTN) yang berbasis circuit switch dengan jaringan backbone IP atau ATM yang berbasis packet switch. Dalam hal ini TG merupakan implementaasi Softswitch Class 4 dimana sentral-sentral lokal pada PSTN dihubungkan pada TG. Implementasi Softswitch Class 4 merupakan tahap awal/transisi dalam migrasi jaringan PSTN/PLMN menuju NGN.

b. Access Gateway (AG)
AG merupakan MG yang menjembatani jaringan akses circuit switch dengan jaringan paket berbasis IP atau ATM. AG merupakan service node dalam implementasi Softswitch Class 5 atau merupakan service node pengganti switch tradisional Class 5 (sentral lokal). Implementasi AG merupakan transisi tahap berikutnya setelah implementasi Softswitch Class 4 dalam migrasi menuju NGN

4. Application/Feature Server (AP/FS)
AP/FS merupakan server yang berfungsi untuk melakukan pengaturan aplikasi.Server ini memungkinkan untuk layanan (service) pelanggan, penyediaan aplikasi baru (service provisioning), dan pengadministrasian pelanggan (administration). Perbedaan anatara kedua server ini : AS mengatur layanan pada jaringan yang lebih luas (umum), sedangkan FS bersifat lokal (khusus). Kedua server ini secara fisik hampir sama dan pada banyak kasus kegunaannya dapat saling dipertukarkan.

5. Media Server (MS)
MS merupakan sever yang diklasifikasikan sebagai server khusus dalam pemrosesan media (Digital Signal Processing/DSP) seperti kemampuan pengenalan suara (voice recognition), video conferencing, dan lainnya, yang menuntut spesifikasi perangkat keras secara khusus. Karena itu server ini biasanya dibuat terpisah dari AS/FS




2. Gambarkan Arsitektur XXX, jelaskan mengenai fungsi-fungsi didalamnya
a. NGN
b. Fungsional plane
c. Fungsional entity

a. NGN


a.1 Transport stratum functions
The transport stratum functions include :
• transport functions and
• transport control functions
• transport user profile functions

a.1.1 Transport functions
• Provide the connectivity for all components and physically separated functions within the NGN.
• Provide support for the transfer of media information,
• as well as the transfer of control and management information.
• Transport functions include :
• access network functions,
• edge functions,
• core transport functions, and gateway functions

a.1.2 Transport control functions
The Transport control functions include :
• Resource and Admission Control Functions and
• Network Attachment Control Functions.

a.1.3 Transport user profile functions
• These functions take the form of a functional database representing the combination of a user’s information and other control data into a single "user profile“ function in the transport stratum.
• This functional database may be specified and implemented as a set of cooperating databases with functionalities residing in any part of the NGN.

a.2 Service Stratum functions
• This abstract representation of the functional grouping in the service stratum includes the Service control functions and the Application/ Service support functions, as well as service user profiles.

a.2.1 Service control functions
• The Service control functions include both session and non-session control, registration, and authentication and authorization functions at the service level.

a.2.2 Application/Service support functions
• The Application/Service support functions include functions such as the gateway, registration, authentication and authorization functions at the application level. These functions are available to the “Third-Party Applications” and “End-User” functional groups.

a.2.3 Service user profile functions
• The service user profile functions represent the combination of user information and other control data into a single user profile function in the service stratum, in the form of a functional database.

a.3 End-user functions
• No assumptions are made about the diverse end-user interfaces and end-user networks that may be connected to the NGN access network. Different categories of end-user equipment are supported in the NGN, from single-line legacy telephones to complex corporate networks. End-user equipment may be either mobile or fixed.

a.4 Management functions
• Support for management is fundamental to the operation of the NGN. These functions provide the ability to manage the NGN in order to provide NGN services with the expected quality, security, and reliability

b. Fungsional plane

Functional plane menggambarkan secara garis besar perbedaan diantara functional entitas dalam sebuah Voice over IP (VoIP) network. Ada 4 functional plane yang menggambarkan fungsi sebuah end to end VoIP network, yaitu: transport, call control dan signaling, service dan application, dan management.

b.1 Transport Plane

Transport plane bertanggung jawab dalam pengangkutan pesan yang berada diseberang VoIP network. Pesan ini ditujukan untuk call signaling, call dan media setup.Yang mendasari mekanisme transport untuk pesan ini adalah beberapa teknologi yang memenuhi syarat untuk tipe trafik.

Transport plane dibagi menjadi 3 domain,yaitu: IP Transport domain, Interworking Domain dan Non-IP Access Domain.

b.1.1 IP Transport Domain
IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing / switching fabric sebagai transport paket diseberang VoIP network. Perangkat seperti routers dan switches termasuk dalam domain ini. Mekanisme quality of service (QoS) dan kebijaksanaan sebagai transport termasuk juga dalam domain ini.

b.1.2 Interworking Domain
Perangkat dalam Interworking Domain memiliki tanggung jawab utama untuk transformasi signaling atau media yang diterima dari jaringan luar menjadi bentuk yang dapat dikirim diantara berbagai macam entitas dalam VoIP network dan sebaliknya.

b.1.3 Non – IP Access Domain
Non – IP access domain utamanya tidak untuk non – IP terminal dan wireless radio network yang mengakses VoIP network. Domain ini terdiri dari access gateways atau residential gateways untuk non IP terminal atau telepon, ISDN terminals, Integrated Access Devices (IADs) untuk DSL network, Cable Modem / Multimedia Terminal Adaptors (MTAs) untuk HFC network.

b.2 Call Control dan Signaling Plane
Call control dan Signaling plane merupakan elemen utama dari VoIP network, terutama dalam transport plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini membawa call control berdasarkan signaling message yang diterima dari transport plane, dan menangani pembentukan dan pemutusan hubungan media yang terletak diseberang VoIP network, dengan mengontrol komponen didalam transport plane. Call control dan signaling plane terdiri dari perangkat, seperti: Media gateways controller (contoh: call agents atau call controller), gatekeepers dan LDAP servers.

b.3 Service dan Application Plane
Service dan application plane menyediakan control, logic dan eksekusi satu atau beberapa service atau aplikasi dalam sebuah VoIP network. Perangkat dalam plane ini mengontrol aliran panggilan yang berdasarkan service execution logic. Ini dapat dicapai dengan hubungan dengan perangkat dalam call control dan signaling plane, service, dan application plane yang terdiri dari perangkat, seperti: application server dan features servers. Service dan application plane mengkhususkan pengontrolan komponen pembawa, seperti: media server yang menjalankan fungsi, seperti: conferencing, IVR, tone processing.

b.4 Management Plane
Management plane memiliki fungsi, seperti: langganan dan pelayanan tetap, operational support, biling dan jaringan management lainnya yang dapat ditangani. Management plane dapat dipengaruhi dengan beberapa atau seluruh tiga plane lainnya yang menjadi standard industri (contoh: SNMP) atau proprietary protocols dan APIs.

c. Fungsional entity

Functional entitas merupakan kesatuan logic dari sebuah VoIP network. Pada bagian ini menggambarkan fungsi utama komponen ISC reference arsitektur dan tidak menggambarkan physical product. Berbagai macam fungsi secara fisik terletak diatas perangkat yang berdiri sendiri atau dalam berbagai macam kombinasi pada multi function platform

c.1 Gateway Controller Function (MGC-F)
MGC-F berfungsi menyediakan call state machine untuk endpoints. Tugas dasarnya adalah menyediakan call logic dan call control signaling untuk satu atau lebih media gateways.

c.2 Call Agent Function (CA-F)
CA-F merupakan bagian dari MGC-F. Call agent function ada ketika MGC-F menangani call control dan call state maintenance.Call agent adalah fungsi utama dari MGC yaitu membangun dan memutuskan panggilan dan untuk menjaga keadaan panggilan tersebut. Call Agent berinteraksi dengan signaling protocol yang berada pada SG dan MG untuk mengkoordinasi pembangunan dan pemutusan panggilan. Call Agent merupakan layer terendah dalam softswitch. Fungsi dari call agent itu sendiri meliputi ruting panggilan

c.3 Call Routing dan Accounting Function (R-F / A-F)
R-F menyediakan call routing information untuk MGC-F pada saat A-F collects memanggil informasi accounting untuk billing. A-F juga memiliki tugas secara umum dalam mewujudkan fungsi common AAA authentication, authorization, dan accounting dalam remote access networks. Tugas utama kedua fungsi tersebut adalah menanggapi permintaan dari satu atau beberapa MGC-Fs secara langsung memanggil accounting untuk terminating endpoints (MGC-Fs lainnya) atau service (AS-Fs).

c.4 Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling Function (AGS-F)
SG-F menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara VoIP network dan PSTN, baik itu SS7 / TDM maupun BICC / ATM based. Untuk wireless mobile network, SGF juga menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara IP based mobile core network dengan PLMN yang berdasarkan SS7 / TDM atau BICC / ATM. Fungsi dasar SG-F adalah untuk encapsulate dan transport PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN (MAP atau CAP) signaling protocols over IP.

AGS-F menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara VoIP network dengan circuit switched access network, baik itu V5 atau ISDN based. Untuk wireless mobile network, AGS-F juga menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara IP based mobile core network dan PLMN yang berdasarkan pada TDM maupun ATM. Fungsi dasar AGS-F adalah untuk encapsulate dan transport V5 atau ISDN (wireline) atau BSSAP atau RANAP (wireless) signaling protocol over IP.

c.5 Application Server Function (AS-F)

AS-F merupakan aplikasi dari execution entitas. Fungsi dasarnya aadalah menyediakan layanan logic dan melaksanakan satu atau beberapa aplikasi dan / atau services.

c.6 Service Control Function (SC-F)

Service Control Function (SC-F) ada ketika AS-F control melayani fungsi logic. ISC terpisah dari service control function (SC-F) Contoh SC-F protocol meliputi: INAP, CAP dan MAP; open APIs termasuk JAIN dan Parlay.

c.7 Media Gateway Function (MG-F)
MG-F merupakan interface IP network dengan sebuah akses endpoints atau network trunk, atau sebuah kumpulan endpoint dan / atau trunks. MG-F melayani sebuah gateway antara paket dengan jaringan luar, seperti: PSTN, mobile network, dll. Sebagai contoh MG-F seharusnya menyediakan gateway antara IP dengan circuit network (contoh: IP untuk PSTN) atau antara 2 paket network (contoh: IP untuk 3G atau ATM

c.7 Media Server Function (MS-F)
MS-F menyediakan media manipulasi dan melakukan packetized pada alur media untuk kepentingan beberapa aplikasi. Fungsi dasarnya adalah untuk mengoperasikan sebuah server yang menghandle permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk melakukan media processing pada packetized media streams.




3. Jelaskan mekanisme flow chart untuk class 4 dan class 5 untuk PSTN over IP

Class 4

Pada class 4 proses flowchart komunikasi PSTN over IP terjadi melalui Signaling Gateway dan Trunk Gateway

Class 5

Pada class 5 proses flowchart komunikasi PSTN over IP terjadi melalui Access Gateway




4. Sebutkan protocol stack untuk ss7, megaco dan sigtran

SS7

Level 4
TCAP: Transaction Capabilities Application Part
ASP: Application Service Part
SCCP: Signaling Connection Control Part
TUP: Telephone User Part
ISUP: ISDN User Part
BISUP: Broadband ISDN User Part
Level 3
MTP3: Message Transfer Part 3
Level 2
MTP3: Message Transfer Part 2
Level 1
MTP3: Message Transfer Part 1

SIGTRAN

Protokol Stack Sigtran terdiri atas 3 komponen:
1. Sebuah standard IP layer
2. Sebuah signalling protokol transport, Stream Control Transmission Protocol (SCTP) yang menyediakan hubungan connection oriented yang terpercaya untuk melakukan transfer pesan pengguna antara pengguna SCTP (protokol layar adaptasi) Note: Layer SCTP menggantikan sebuah layer TCP/UDP
3. Sebuah Layer Adaptasi : Protokol-protokol terdefinisi adalah M2PA, M2UA, M3UA, dan SUA

MEGACO





5. Sccp, tcap, inap, tup, dup, map, isup, sctp, sua, dan m3ua

SCCP : Signaling Connection Control Part
TCAP : Transaction Capability Application Part
INAP : Intelligent Network Application Part
TUP : Telephone User Part
DUP : Dialling User Part
MAP : Mobile Application Part
ISUP : ISDN User Part
SCTP : Stream Control Transmission Protocol
SUA : SCCP-User Adaptation Layer
M3UA : MTP3 User Adaptation Layer Protocol




6. Gambarkan komponen-komponen yang terdapat dalam protocol voip SIP dan H.323

VOIP SIP

Arsitektur dari SIP terdiri dari dua komponen yaitu user agent dan servers. User agent merupakan end point dari sistem dan memuat dua sub sistem yaitu user agent client (UAC) yang membangkitkan request, dan user agent server (UAS) yang merespon request. Dua elemen ini dapat dilihat pada gambar di bawah . SIP server adalah kesatuan fungsi logic, dimana tidak perlu memisahkan alat secara fisik. Fungsi dari empat server tersebut yaitu:

1. Proxy Server : merupakan host jaringan yang berperan sebagai perantara yang bertujuan untuk meminta request atas nama client yang lain. Proxy harus bertindak sebagai server dan client, dia harus mengarahkan SIP request pada user agent server, dan mengarahkan SIP respons pada user agent client . Proxy server juga berfungsi untuk melakukan routing, memastikan request disampaikan pada yang berhak menerima, dan juga membuat kebijakan seperti menyakinkan bahwa pemakai tertentu diijinkan untuk melakukan panggilan.

2. Redirect Server : merupakan kesatuan logika yang mengarahkan satu klien pada perangkat pengganti dari Uniform Resorce indicators (URIs) untuk menyelesaikan tugas request.

3. Registrar Server : menerima dan memproses pesan pendaftaran yang mengijinkan lokasi dari suatu endpoint dapat diketahui keberadaannya. Registrar Server ini kerjanya berhubungan dengan Location Server.

4. Location Server : menyediakan service untuk database abstrak yang berfungsi mentranslasikan alamat dengan kata / keterangan yang ada pada domain jaringan.

VOIP H.323
Standar H.323 terdiri atas atas komponen yang jika disatukan dalam suatu jaringan akan memberikan layanan komunikasi multimedia point to point dan multipoint


a. Terminal (Endpoints)
Dalam sebuah Local Area Network, terminal dikatakan sebagai klien endpoint yang menyediakan komunikasi dua arah secara realtime. Semua terminal H.323 harus memiliki System Control Unit, layer H.225, Network Interface dan sebuh unit audio codec. Unit video codec dan Aplikasi User Data adalah opsional.

b. Gateway
Sebuah gateway menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda. Gateway H.323 menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-H.323. Sebagai contoh, suatu gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara terminal H.323 dengan Switched Circuit Network. Pada jaringan yang sama-sama menggunakan H.323 tidak membutuhkan gateway.

c. GateKeeper
Gatekeeper merupakan titik fokus dari semua call yang terjadi pada network H.323. Gatekeeper menyediakan layanan-layanan yang penting seperti pengalamatan, otorisasi dan otenfikasi dari terminal dan gateway. Sebagai kunci mekanisme standar industri yang terintegrasi dalam jaringan H.323, gatekeeper menyediakan fungsi sebagai berikut :

1. Authentication
2. Authorization
3. Accounting
4. Address translation
5. Call control dan call routing
6. Mengontrol penggunaan bandwidth H.323 dalam menyediakan Quality of Service dan melindungi aplikasi jaringan lainnya dari trafik H.323.

d. Multipoint Control Unit (MCU)
MCU memberikan dukungan untuk konferensi tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal akan berpatisipasi dalam konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu dengan Multipoint Control Unit. MCU Mengatur konferensi resource, negoisasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau video coder/decoder (CODEC) yang digunakan untuk menangani media stream. Gatekeeper, Gateway dan MCU secara logika terpisah tapi secara fisikal dapat dijadikan satu.




7. Jelaskan cara kerja signaling gateway antara ss7 dengan sigtran
Protokol SS7 dipakai saat signalling antara PSTN akan berhubungan dengan SG (Signalling Gateway) Karakteristik Signaling Gateway Function (SG-F):

a. Mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN (contoh : SS7) menggunakan SIGTRAN untuk MGC-F atau SG-F lainnya.
b. Untuk jaringan mobile, mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN / PLMN (contoh: SS7) menggunakan SIGTRAN ke MGC-F atau SG-F lainnya.
c. Satu SG-F dapat melayani bermacam-macam MGC-F.
d. Dapat digunakan pada protokol yang meliputi: SIGTRAN, SUA, dan M3UA over SCTP.

Protokol Sigtran digunakan saat Signalling Gateway akan berhubungan dengan trunk Gateway




8. Hal apa saja yang direncanakan infrastruktur NGN di indonesia

a. Penyederhanaan arsitektur: satu jaringan untuk suara - data - video
b. Pengurangan dalam jumlah dan jenis peralatan
c. Pengurangan OPEX dan CAPEX
d. Lebih efisien penggunaan bandwidth yang tersedia
e. Kemungkinan untuk menyediakan layanan baru yang lebih sesuai.
-IR-

Monday, March 1, 2010

NGN Season 2 ( Softswitch- Resume )

Softswitch lahir dari pengembangan teknologi jaringan data yang kini telah mendominasi. Pengembangan ini merupakan migrasi dari jaringan PSTN menuju NGN (Next Generation Network) yang berbasis data. Layanan telekomunikasi pada NGN (Next Generation Network) meliputi voice, data, dan multimedia. Pada kenyataannya, bagi industri jasa telekomunikasi bahwa volume trafik data melebihi volume trafik voice, namun layanan voice masih merupakan penyumbang pendapatan terbesar dalam bisnis telekomunikasi. Dengan Demikian pengembangan layanan voice pada jaringan data menjadi aspek penting dalam perkembangan telekomunikasi.

Kelemahan Softswitch sebagai berikut:

* Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat prepritary.
* Investasi yang sangat tinggi.
* Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan dan fungsi network melekat dalam sirkit switch, sehingga operator sulit melakukan pengembangan dan diversivikasi layanan.

Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat protokol dan aplikasi yang memampukan perangkat-perangkat yang lain untuk mengakses telekomunikasi atau layanan internet berbasis jaringan IP.

Fungsi Softswitch diantaranya:

* Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional.
* Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch.
* Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya.

Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture sebagai berikut:

* Transport Plane

Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah yaitu IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP
Access Domain.

* IP Transport Domain

IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan.

* Interworking Domain

Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway) signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda.

* Non-IP Access Domain

Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN).

* Call Control & Signaling Plane

Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers.

* Service & Application Plane

Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa atau layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan atau jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa atau Layanan & Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa atau Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya.

* Management Plane

Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa atau layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa atau dengan semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs.

Jaringan Softswitch dibangun oleh 5 komponen penting diantaranya:



1. MGC Media Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP.

2. MG Media Gateway disebut juga AG (Access Gateway) dan TG (Trunk Gateway). Access Gateway (AG) sebagai penghubung ke arah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna. Pada umumnya access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Trunk Gateway (TG) dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Di dalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya.

3. SG Signalling Gateway melayani sebagai gateway atau gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage atau dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice.

4. MS Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing).

5. FS Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber layanan atau jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Feature Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi. -IR-

NGN Season 2 ( CRBT - Color Ring Back Tone and Topology )

CRBT sebagian ditulis sebagai Color Ring Back Tone, Caller Ring Back Tone, atau Personal Ring Back Tone (PRBT), merupakan sebuah layanan terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna telepon dimana pelanggan dapat memilih musik atau klip audio termasuk juga standar ring back tone, sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung. Untuk pengguna handphone, orang yang akan dihubungi oleh penelpon dapat menset ringback ringtone sesuai dengan keinginan mereka sehingga penelpon dapat mendengarkan musik sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung.

Ketika kita akan menelpon seseorang, kita terbiasa menunggu panggilan telepon dengan nada bunyi (tut-tut-tut) yang sudah umum, membosankan dan monoton. Dengan adanya fasilitas color ring back tone pelanggan dapat mendengarkan musik favorite, jingle, atau bahkan suatu kalimat unik yang dapat didengar si penelpon. Fasilitas terbaru ini memberikan layanan yang lain daripada yang lain. Layanan ini mungkin dapat menghilangkan stress/rasa bosan bagi pengguna telephone, karena jika menunggu panggilan terhubung dengan nada bunyi yang standar akan menimbulkan kebosanan tersendiri terlebih jika panggilan tidak berhasil terhubung (tidak diangkat).

Dengan adanya layanan ini para pelanggan mempunyai cara yang instant untuk mengekspresikan kepribadian mereka dan perusahaan-perusahaan mempunyai pilihan untuk menyediakan pesan untuk pemanggilan nomor telpon yang dituju. Salah satu kelebihan CRBT ini pelanggan tidak dituntut untuk memiliki handset terbaru dengan spesifikasi yang tinggi.

Pada saat ini pelanggan selular di Indonesia sudah mulai dapat menikmati layanan ini. Operator seluler dengan jumlah pelanggan terbesar saat ini, TELKOMSEL, telah meluncurkan layanan ini sejak 1 September 2004 untuk pengguna kartu HALO, Simpati, dan Kartu AS di wilayah Jabotabek, selanjutnya menyusul daerah lainnya di seluruh Indonesia. Untuk meluncurkan produk terbaru ini Telkomsel bekerjasama dengan Sony Music Indonesia dan SK Telecom Consortium. SK Telecom selaku integrator system adalah pencipta layanan ini dan merupakan operator pertama di dunia yang meluncurkan layanan seperti ini.

Pelanggan TELKOMSEL dapat memilih 100 pilihan lagu dari artis-artis ternama, untuk dipasang sebagai nada sambung. Selama masa promosi, layanan tersebut menyediakan tiga pilihan Nada Sambung Pribadi, yaitu lagu dari artis Audy, Glen Fredly, dan Sheila on 7. Untuk menggunakan Layanan Nada Sambung Pribadi, pelanggan kartuHALO dan simPATI dapat mengirim SMS (Short Message Service) maupun IVR (Interactive Voice Response) ke nomor 1212. Telkomsel akan mengenakan biaya per konten/lagu yang di-download dan berlaku untuk jangka waktu 30 hari. Untuk pelanggan kartuHALO akan dikenai biaya Rp 250 per SMS atau Rp 500/menit untuk IVR. Biaya download-nya sendiri senilai Rp 8000 per lagu. Sedangkan pelanggan Simpati dikenakan biaya SMS sebesar Rp 350 dan biaya download sebesar Rp 8800.

Manfaat CRBT Service

Manfaat bagi customer/subscriber

* Meningkatkan kepuasan pelanggan: kemungkinan kesenangan untuk berlangganan dan menghibur kedatangan panggilan dengan nada, suara, atau lelucon.
* Meningkatkan loyalty kepada service provider

Manfaat bagi Enterprise

* Meningkatkan company image, dan visibilitas kepada pelanggan
* Potensial untuk memberikan ‘caller experience’ melalui personalisasi komunikasi
* Kesempatan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan ‘voice communications’ dengan program marketing perusahaan, dengan menawarkan promosi kepada pelanggan dengan segmen tertentu, spesial event dll

Manfaat bagi Service Provider

* Meningkatkan ARPU (Average Rate per User) dari pelanggan baru layanan ini
* Peluang untuk mendapatkan pelanggan baru melalui penawaran layanan baru.
* Meningkatkan penggunaan trafik panggilan, dengan adanya ring-back tones baru
* Pendapatan harga pada setiap perubahan dalam layanan RingBack Tone
* Industri musik dapat dihargai ketika mempromosikan lagu baru

Cara mengakses CRBT service

Pada dasarnya layanan CRBT dapat diakses melalui media berikut ini

* Via SMS
* Via WAP
* Via Website
* Via IVR (Interactive Voice Response)


Implementasi CRBT dengan SS7

Inti pelayanan dari CRBT itu sendiri adalah suatu server PSTN yang dihubungkan ke MSCs (Mobile Switching Centers) yang membawa data yang berupa klip CRBT. Topologi dari CRBT tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :



Call Flow untuk pembentukan panggilan dengan CRBT




Penelpon melakukan suatu panggilan. Calling MSC berkomunikasi dengan HLR untuk sampai ke Receiving MSC. Kemudian Calling MSC mengirim sebuah IAM ke Receiving MSC, yang kemudian mengembalikan ACM (Address Complete Message) dan memanggil yang ditelpon untuk memeriksa apakah dia tersedia (1)

o Receiving MSC memeriksa bahwa yang ditelpon memiliki CRBT service, dan mengirim modifie IAM ke CRBT server yang berlaku sebagai SSP (3). Pada point ini, voice channel terhubung antara Receiving MSC dan Calling MSC. Dengan mengirim jawaban ANM dari SSP ke Receiving MSC, maka voice channel dibuka dari CRBT server melalui Receiving MSC menuju Calling MSC.

o Sebelum mengirim klip CRBT, SSP memerintahkan SCP untuk memilih klip ID untuk dimainkan sebagaimana fungsinya (2) yaitu :

- Spesifik CRBT service

- Waktu dan tanggal

- Nomor penelpon

- Nomor yang ditelpon (khususnya pelanggan layanan tersebut)

o Pelanggan yang menjawab panggilan (4), yang dikenali oleh Base Station dan informasi Receiving MSC

o Receiving MSC mengeluarkan REL menuju SSP untuk memutuskan panggilan. Ini merupakan akhir dari percakapan mereka (5)

Receiving MSC melanjutkan call flow secara normal dengan mengirim ANM menuju Calling MSC dan percakapan pun dimulai (6) -IR-