Tuesday, April 6, 2010

NGN Tasks..!!!

Kali ini akan membahas beberapa soal pada tugas terakhir sebelum UTS NGN, berikut soal-soal yang akan dibahas :

1. Gambarkan konfigurasi jaringan yang menggambarkan implementasi arsitektur Softswitch, yang mengakomodasi jaringan PSTN eksisting baik koneksi melalui sentral maupun langsung ke telepon analog atau dengan xDSL, sebutkan fungsi tiap elemen jaringan dan cantumkan pada nama protokol yang digunakan antara dua elemen.



Elemen dari jaringan berbasis Softswitch terdiri dari :

1. Media Gateway Controller (MGC)
MGC merupakan komponen utama dari arsitektur Softswitch yang bertanggungjawab dalam pemrosesan panggilan melalui pengendalian/ pengkoordinasian komponen-komponen lainnya,seperti SG (dalam melakukan fungsi pembentukan/pembubaran panggilan), MG (dalam penyediaan bearer untuk penyaluran media/suara), AS (dalam penanganan fitur-fitur layanan/aplikasi).

2. Signaling Gateway (SG)
SG merupakan komponen jaringan yang mengkonversikan/menterjemahkan pesan protokol
berbasis IP seperti SIP ke protokol yang berbasis SS7 seperti Transaction Capability User Part(TCAP), ISDN User Part (ISUP) dll.

3. Media Gateway (MG)
MG merupakan elemen jaringan yang bertindak sebagai gerbang keluar/masuk ke/dari jaringan lain (eksternal). MG mengkonversi protokol/media masukan menjadi protokol/media keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya. MG dapat berupa:

a. Trunk Gateway (TG)
TG yaitu MG yang menjembatani jaringan trunk (PSTN) yang berbasis circuit switch dengan jaringan backbone IP atau ATM yang berbasis packet switch. Dalam hal ini TG merupakan implementaasi Softswitch Class 4 dimana sentral-sentral lokal pada PSTN dihubungkan pada TG. Implementasi Softswitch Class 4 merupakan tahap awal/transisi dalam migrasi jaringan PSTN/PLMN menuju NGN.

b. Access Gateway (AG)
AG merupakan MG yang menjembatani jaringan akses circuit switch dengan jaringan paket berbasis IP atau ATM. AG merupakan service node dalam implementasi Softswitch Class 5 atau merupakan service node pengganti switch tradisional Class 5 (sentral lokal). Implementasi AG merupakan transisi tahap berikutnya setelah implementasi Softswitch Class 4 dalam migrasi menuju NGN

4. Application/Feature Server (AP/FS)
AP/FS merupakan server yang berfungsi untuk melakukan pengaturan aplikasi.Server ini memungkinkan untuk layanan (service) pelanggan, penyediaan aplikasi baru (service provisioning), dan pengadministrasian pelanggan (administration). Perbedaan anatara kedua server ini : AS mengatur layanan pada jaringan yang lebih luas (umum), sedangkan FS bersifat lokal (khusus). Kedua server ini secara fisik hampir sama dan pada banyak kasus kegunaannya dapat saling dipertukarkan.

5. Media Server (MS)
MS merupakan sever yang diklasifikasikan sebagai server khusus dalam pemrosesan media (Digital Signal Processing/DSP) seperti kemampuan pengenalan suara (voice recognition), video conferencing, dan lainnya, yang menuntut spesifikasi perangkat keras secara khusus. Karena itu server ini biasanya dibuat terpisah dari AS/FS




2. Gambarkan Arsitektur XXX, jelaskan mengenai fungsi-fungsi didalamnya
a. NGN
b. Fungsional plane
c. Fungsional entity

a. NGN


a.1 Transport stratum functions
The transport stratum functions include :
• transport functions and
• transport control functions
• transport user profile functions

a.1.1 Transport functions
• Provide the connectivity for all components and physically separated functions within the NGN.
• Provide support for the transfer of media information,
• as well as the transfer of control and management information.
• Transport functions include :
• access network functions,
• edge functions,
• core transport functions, and gateway functions

a.1.2 Transport control functions
The Transport control functions include :
• Resource and Admission Control Functions and
• Network Attachment Control Functions.

a.1.3 Transport user profile functions
• These functions take the form of a functional database representing the combination of a user’s information and other control data into a single "user profile“ function in the transport stratum.
• This functional database may be specified and implemented as a set of cooperating databases with functionalities residing in any part of the NGN.

a.2 Service Stratum functions
• This abstract representation of the functional grouping in the service stratum includes the Service control functions and the Application/ Service support functions, as well as service user profiles.

a.2.1 Service control functions
• The Service control functions include both session and non-session control, registration, and authentication and authorization functions at the service level.

a.2.2 Application/Service support functions
• The Application/Service support functions include functions such as the gateway, registration, authentication and authorization functions at the application level. These functions are available to the “Third-Party Applications” and “End-User” functional groups.

a.2.3 Service user profile functions
• The service user profile functions represent the combination of user information and other control data into a single user profile function in the service stratum, in the form of a functional database.

a.3 End-user functions
• No assumptions are made about the diverse end-user interfaces and end-user networks that may be connected to the NGN access network. Different categories of end-user equipment are supported in the NGN, from single-line legacy telephones to complex corporate networks. End-user equipment may be either mobile or fixed.

a.4 Management functions
• Support for management is fundamental to the operation of the NGN. These functions provide the ability to manage the NGN in order to provide NGN services with the expected quality, security, and reliability

b. Fungsional plane

Functional plane menggambarkan secara garis besar perbedaan diantara functional entitas dalam sebuah Voice over IP (VoIP) network. Ada 4 functional plane yang menggambarkan fungsi sebuah end to end VoIP network, yaitu: transport, call control dan signaling, service dan application, dan management.

b.1 Transport Plane

Transport plane bertanggung jawab dalam pengangkutan pesan yang berada diseberang VoIP network. Pesan ini ditujukan untuk call signaling, call dan media setup.Yang mendasari mekanisme transport untuk pesan ini adalah beberapa teknologi yang memenuhi syarat untuk tipe trafik.

Transport plane dibagi menjadi 3 domain,yaitu: IP Transport domain, Interworking Domain dan Non-IP Access Domain.

b.1.1 IP Transport Domain
IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing / switching fabric sebagai transport paket diseberang VoIP network. Perangkat seperti routers dan switches termasuk dalam domain ini. Mekanisme quality of service (QoS) dan kebijaksanaan sebagai transport termasuk juga dalam domain ini.

b.1.2 Interworking Domain
Perangkat dalam Interworking Domain memiliki tanggung jawab utama untuk transformasi signaling atau media yang diterima dari jaringan luar menjadi bentuk yang dapat dikirim diantara berbagai macam entitas dalam VoIP network dan sebaliknya.

b.1.3 Non – IP Access Domain
Non – IP access domain utamanya tidak untuk non – IP terminal dan wireless radio network yang mengakses VoIP network. Domain ini terdiri dari access gateways atau residential gateways untuk non IP terminal atau telepon, ISDN terminals, Integrated Access Devices (IADs) untuk DSL network, Cable Modem / Multimedia Terminal Adaptors (MTAs) untuk HFC network.

b.2 Call Control dan Signaling Plane
Call control dan Signaling plane merupakan elemen utama dari VoIP network, terutama dalam transport plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini membawa call control berdasarkan signaling message yang diterima dari transport plane, dan menangani pembentukan dan pemutusan hubungan media yang terletak diseberang VoIP network, dengan mengontrol komponen didalam transport plane. Call control dan signaling plane terdiri dari perangkat, seperti: Media gateways controller (contoh: call agents atau call controller), gatekeepers dan LDAP servers.

b.3 Service dan Application Plane
Service dan application plane menyediakan control, logic dan eksekusi satu atau beberapa service atau aplikasi dalam sebuah VoIP network. Perangkat dalam plane ini mengontrol aliran panggilan yang berdasarkan service execution logic. Ini dapat dicapai dengan hubungan dengan perangkat dalam call control dan signaling plane, service, dan application plane yang terdiri dari perangkat, seperti: application server dan features servers. Service dan application plane mengkhususkan pengontrolan komponen pembawa, seperti: media server yang menjalankan fungsi, seperti: conferencing, IVR, tone processing.

b.4 Management Plane
Management plane memiliki fungsi, seperti: langganan dan pelayanan tetap, operational support, biling dan jaringan management lainnya yang dapat ditangani. Management plane dapat dipengaruhi dengan beberapa atau seluruh tiga plane lainnya yang menjadi standard industri (contoh: SNMP) atau proprietary protocols dan APIs.

c. Fungsional entity

Functional entitas merupakan kesatuan logic dari sebuah VoIP network. Pada bagian ini menggambarkan fungsi utama komponen ISC reference arsitektur dan tidak menggambarkan physical product. Berbagai macam fungsi secara fisik terletak diatas perangkat yang berdiri sendiri atau dalam berbagai macam kombinasi pada multi function platform

c.1 Gateway Controller Function (MGC-F)
MGC-F berfungsi menyediakan call state machine untuk endpoints. Tugas dasarnya adalah menyediakan call logic dan call control signaling untuk satu atau lebih media gateways.

c.2 Call Agent Function (CA-F)
CA-F merupakan bagian dari MGC-F. Call agent function ada ketika MGC-F menangani call control dan call state maintenance.Call agent adalah fungsi utama dari MGC yaitu membangun dan memutuskan panggilan dan untuk menjaga keadaan panggilan tersebut. Call Agent berinteraksi dengan signaling protocol yang berada pada SG dan MG untuk mengkoordinasi pembangunan dan pemutusan panggilan. Call Agent merupakan layer terendah dalam softswitch. Fungsi dari call agent itu sendiri meliputi ruting panggilan

c.3 Call Routing dan Accounting Function (R-F / A-F)
R-F menyediakan call routing information untuk MGC-F pada saat A-F collects memanggil informasi accounting untuk billing. A-F juga memiliki tugas secara umum dalam mewujudkan fungsi common AAA authentication, authorization, dan accounting dalam remote access networks. Tugas utama kedua fungsi tersebut adalah menanggapi permintaan dari satu atau beberapa MGC-Fs secara langsung memanggil accounting untuk terminating endpoints (MGC-Fs lainnya) atau service (AS-Fs).

c.4 Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling Function (AGS-F)
SG-F menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara VoIP network dan PSTN, baik itu SS7 / TDM maupun BICC / ATM based. Untuk wireless mobile network, SGF juga menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara IP based mobile core network dengan PLMN yang berdasarkan SS7 / TDM atau BICC / ATM. Fungsi dasar SG-F adalah untuk encapsulate dan transport PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN (MAP atau CAP) signaling protocols over IP.

AGS-F menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara VoIP network dengan circuit switched access network, baik itu V5 atau ISDN based. Untuk wireless mobile network, AGS-F juga menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara IP based mobile core network dan PLMN yang berdasarkan pada TDM maupun ATM. Fungsi dasar AGS-F adalah untuk encapsulate dan transport V5 atau ISDN (wireline) atau BSSAP atau RANAP (wireless) signaling protocol over IP.

c.5 Application Server Function (AS-F)

AS-F merupakan aplikasi dari execution entitas. Fungsi dasarnya aadalah menyediakan layanan logic dan melaksanakan satu atau beberapa aplikasi dan / atau services.

c.6 Service Control Function (SC-F)

Service Control Function (SC-F) ada ketika AS-F control melayani fungsi logic. ISC terpisah dari service control function (SC-F) Contoh SC-F protocol meliputi: INAP, CAP dan MAP; open APIs termasuk JAIN dan Parlay.

c.7 Media Gateway Function (MG-F)
MG-F merupakan interface IP network dengan sebuah akses endpoints atau network trunk, atau sebuah kumpulan endpoint dan / atau trunks. MG-F melayani sebuah gateway antara paket dengan jaringan luar, seperti: PSTN, mobile network, dll. Sebagai contoh MG-F seharusnya menyediakan gateway antara IP dengan circuit network (contoh: IP untuk PSTN) atau antara 2 paket network (contoh: IP untuk 3G atau ATM

c.7 Media Server Function (MS-F)
MS-F menyediakan media manipulasi dan melakukan packetized pada alur media untuk kepentingan beberapa aplikasi. Fungsi dasarnya adalah untuk mengoperasikan sebuah server yang menghandle permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk melakukan media processing pada packetized media streams.




3. Jelaskan mekanisme flow chart untuk class 4 dan class 5 untuk PSTN over IP

Class 4

Pada class 4 proses flowchart komunikasi PSTN over IP terjadi melalui Signaling Gateway dan Trunk Gateway

Class 5

Pada class 5 proses flowchart komunikasi PSTN over IP terjadi melalui Access Gateway




4. Sebutkan protocol stack untuk ss7, megaco dan sigtran

SS7

Level 4
TCAP: Transaction Capabilities Application Part
ASP: Application Service Part
SCCP: Signaling Connection Control Part
TUP: Telephone User Part
ISUP: ISDN User Part
BISUP: Broadband ISDN User Part
Level 3
MTP3: Message Transfer Part 3
Level 2
MTP3: Message Transfer Part 2
Level 1
MTP3: Message Transfer Part 1

SIGTRAN

Protokol Stack Sigtran terdiri atas 3 komponen:
1. Sebuah standard IP layer
2. Sebuah signalling protokol transport, Stream Control Transmission Protocol (SCTP) yang menyediakan hubungan connection oriented yang terpercaya untuk melakukan transfer pesan pengguna antara pengguna SCTP (protokol layar adaptasi) Note: Layer SCTP menggantikan sebuah layer TCP/UDP
3. Sebuah Layer Adaptasi : Protokol-protokol terdefinisi adalah M2PA, M2UA, M3UA, dan SUA

MEGACO





5. Sccp, tcap, inap, tup, dup, map, isup, sctp, sua, dan m3ua

SCCP : Signaling Connection Control Part
TCAP : Transaction Capability Application Part
INAP : Intelligent Network Application Part
TUP : Telephone User Part
DUP : Dialling User Part
MAP : Mobile Application Part
ISUP : ISDN User Part
SCTP : Stream Control Transmission Protocol
SUA : SCCP-User Adaptation Layer
M3UA : MTP3 User Adaptation Layer Protocol




6. Gambarkan komponen-komponen yang terdapat dalam protocol voip SIP dan H.323

VOIP SIP

Arsitektur dari SIP terdiri dari dua komponen yaitu user agent dan servers. User agent merupakan end point dari sistem dan memuat dua sub sistem yaitu user agent client (UAC) yang membangkitkan request, dan user agent server (UAS) yang merespon request. Dua elemen ini dapat dilihat pada gambar di bawah . SIP server adalah kesatuan fungsi logic, dimana tidak perlu memisahkan alat secara fisik. Fungsi dari empat server tersebut yaitu:

1. Proxy Server : merupakan host jaringan yang berperan sebagai perantara yang bertujuan untuk meminta request atas nama client yang lain. Proxy harus bertindak sebagai server dan client, dia harus mengarahkan SIP request pada user agent server, dan mengarahkan SIP respons pada user agent client . Proxy server juga berfungsi untuk melakukan routing, memastikan request disampaikan pada yang berhak menerima, dan juga membuat kebijakan seperti menyakinkan bahwa pemakai tertentu diijinkan untuk melakukan panggilan.

2. Redirect Server : merupakan kesatuan logika yang mengarahkan satu klien pada perangkat pengganti dari Uniform Resorce indicators (URIs) untuk menyelesaikan tugas request.

3. Registrar Server : menerima dan memproses pesan pendaftaran yang mengijinkan lokasi dari suatu endpoint dapat diketahui keberadaannya. Registrar Server ini kerjanya berhubungan dengan Location Server.

4. Location Server : menyediakan service untuk database abstrak yang berfungsi mentranslasikan alamat dengan kata / keterangan yang ada pada domain jaringan.

VOIP H.323
Standar H.323 terdiri atas atas komponen yang jika disatukan dalam suatu jaringan akan memberikan layanan komunikasi multimedia point to point dan multipoint


a. Terminal (Endpoints)
Dalam sebuah Local Area Network, terminal dikatakan sebagai klien endpoint yang menyediakan komunikasi dua arah secara realtime. Semua terminal H.323 harus memiliki System Control Unit, layer H.225, Network Interface dan sebuh unit audio codec. Unit video codec dan Aplikasi User Data adalah opsional.

b. Gateway
Sebuah gateway menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda. Gateway H.323 menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-H.323. Sebagai contoh, suatu gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara terminal H.323 dengan Switched Circuit Network. Pada jaringan yang sama-sama menggunakan H.323 tidak membutuhkan gateway.

c. GateKeeper
Gatekeeper merupakan titik fokus dari semua call yang terjadi pada network H.323. Gatekeeper menyediakan layanan-layanan yang penting seperti pengalamatan, otorisasi dan otenfikasi dari terminal dan gateway. Sebagai kunci mekanisme standar industri yang terintegrasi dalam jaringan H.323, gatekeeper menyediakan fungsi sebagai berikut :

1. Authentication
2. Authorization
3. Accounting
4. Address translation
5. Call control dan call routing
6. Mengontrol penggunaan bandwidth H.323 dalam menyediakan Quality of Service dan melindungi aplikasi jaringan lainnya dari trafik H.323.

d. Multipoint Control Unit (MCU)
MCU memberikan dukungan untuk konferensi tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal akan berpatisipasi dalam konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu dengan Multipoint Control Unit. MCU Mengatur konferensi resource, negoisasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau video coder/decoder (CODEC) yang digunakan untuk menangani media stream. Gatekeeper, Gateway dan MCU secara logika terpisah tapi secara fisikal dapat dijadikan satu.




7. Jelaskan cara kerja signaling gateway antara ss7 dengan sigtran
Protokol SS7 dipakai saat signalling antara PSTN akan berhubungan dengan SG (Signalling Gateway) Karakteristik Signaling Gateway Function (SG-F):

a. Mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN (contoh : SS7) menggunakan SIGTRAN untuk MGC-F atau SG-F lainnya.
b. Untuk jaringan mobile, mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN / PLMN (contoh: SS7) menggunakan SIGTRAN ke MGC-F atau SG-F lainnya.
c. Satu SG-F dapat melayani bermacam-macam MGC-F.
d. Dapat digunakan pada protokol yang meliputi: SIGTRAN, SUA, dan M3UA over SCTP.

Protokol Sigtran digunakan saat Signalling Gateway akan berhubungan dengan trunk Gateway




8. Hal apa saja yang direncanakan infrastruktur NGN di indonesia

a. Penyederhanaan arsitektur: satu jaringan untuk suara - data - video
b. Pengurangan dalam jumlah dan jenis peralatan
c. Pengurangan OPEX dan CAPEX
d. Lebih efisien penggunaan bandwidth yang tersedia
e. Kemungkinan untuk menyediakan layanan baru yang lebih sesuai.
-IR-

Monday, March 1, 2010

NGN Season 2 ( Softswitch- Resume )

Softswitch lahir dari pengembangan teknologi jaringan data yang kini telah mendominasi. Pengembangan ini merupakan migrasi dari jaringan PSTN menuju NGN (Next Generation Network) yang berbasis data. Layanan telekomunikasi pada NGN (Next Generation Network) meliputi voice, data, dan multimedia. Pada kenyataannya, bagi industri jasa telekomunikasi bahwa volume trafik data melebihi volume trafik voice, namun layanan voice masih merupakan penyumbang pendapatan terbesar dalam bisnis telekomunikasi. Dengan Demikian pengembangan layanan voice pada jaringan data menjadi aspek penting dalam perkembangan telekomunikasi.

Kelemahan Softswitch sebagai berikut:

* Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat prepritary.
* Investasi yang sangat tinggi.
* Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan dan fungsi network melekat dalam sirkit switch, sehingga operator sulit melakukan pengembangan dan diversivikasi layanan.

Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat protokol dan aplikasi yang memampukan perangkat-perangkat yang lain untuk mengakses telekomunikasi atau layanan internet berbasis jaringan IP.

Fungsi Softswitch diantaranya:

* Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional.
* Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch.
* Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya.

Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture sebagai berikut:

* Transport Plane

Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah yaitu IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP
Access Domain.

* IP Transport Domain

IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan.

* Interworking Domain

Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway) signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda.

* Non-IP Access Domain

Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN).

* Call Control & Signaling Plane

Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers.

* Service & Application Plane

Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa atau layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan atau jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa atau Layanan & Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa atau Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya.

* Management Plane

Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa atau layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa atau dengan semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs.

Jaringan Softswitch dibangun oleh 5 komponen penting diantaranya:



1. MGC Media Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP.

2. MG Media Gateway disebut juga AG (Access Gateway) dan TG (Trunk Gateway). Access Gateway (AG) sebagai penghubung ke arah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna. Pada umumnya access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Trunk Gateway (TG) dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Di dalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya.

3. SG Signalling Gateway melayani sebagai gateway atau gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage atau dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice.

4. MS Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing).

5. FS Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber layanan atau jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Feature Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi. -IR-

NGN Season 2 ( CRBT - Color Ring Back Tone and Topology )

CRBT sebagian ditulis sebagai Color Ring Back Tone, Caller Ring Back Tone, atau Personal Ring Back Tone (PRBT), merupakan sebuah layanan terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna telepon dimana pelanggan dapat memilih musik atau klip audio termasuk juga standar ring back tone, sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung. Untuk pengguna handphone, orang yang akan dihubungi oleh penelpon dapat menset ringback ringtone sesuai dengan keinginan mereka sehingga penelpon dapat mendengarkan musik sampai panggilan yang akan dilakukan terhubung.

Ketika kita akan menelpon seseorang, kita terbiasa menunggu panggilan telepon dengan nada bunyi (tut-tut-tut) yang sudah umum, membosankan dan monoton. Dengan adanya fasilitas color ring back tone pelanggan dapat mendengarkan musik favorite, jingle, atau bahkan suatu kalimat unik yang dapat didengar si penelpon. Fasilitas terbaru ini memberikan layanan yang lain daripada yang lain. Layanan ini mungkin dapat menghilangkan stress/rasa bosan bagi pengguna telephone, karena jika menunggu panggilan terhubung dengan nada bunyi yang standar akan menimbulkan kebosanan tersendiri terlebih jika panggilan tidak berhasil terhubung (tidak diangkat).

Dengan adanya layanan ini para pelanggan mempunyai cara yang instant untuk mengekspresikan kepribadian mereka dan perusahaan-perusahaan mempunyai pilihan untuk menyediakan pesan untuk pemanggilan nomor telpon yang dituju. Salah satu kelebihan CRBT ini pelanggan tidak dituntut untuk memiliki handset terbaru dengan spesifikasi yang tinggi.

Pada saat ini pelanggan selular di Indonesia sudah mulai dapat menikmati layanan ini. Operator seluler dengan jumlah pelanggan terbesar saat ini, TELKOMSEL, telah meluncurkan layanan ini sejak 1 September 2004 untuk pengguna kartu HALO, Simpati, dan Kartu AS di wilayah Jabotabek, selanjutnya menyusul daerah lainnya di seluruh Indonesia. Untuk meluncurkan produk terbaru ini Telkomsel bekerjasama dengan Sony Music Indonesia dan SK Telecom Consortium. SK Telecom selaku integrator system adalah pencipta layanan ini dan merupakan operator pertama di dunia yang meluncurkan layanan seperti ini.

Pelanggan TELKOMSEL dapat memilih 100 pilihan lagu dari artis-artis ternama, untuk dipasang sebagai nada sambung. Selama masa promosi, layanan tersebut menyediakan tiga pilihan Nada Sambung Pribadi, yaitu lagu dari artis Audy, Glen Fredly, dan Sheila on 7. Untuk menggunakan Layanan Nada Sambung Pribadi, pelanggan kartuHALO dan simPATI dapat mengirim SMS (Short Message Service) maupun IVR (Interactive Voice Response) ke nomor 1212. Telkomsel akan mengenakan biaya per konten/lagu yang di-download dan berlaku untuk jangka waktu 30 hari. Untuk pelanggan kartuHALO akan dikenai biaya Rp 250 per SMS atau Rp 500/menit untuk IVR. Biaya download-nya sendiri senilai Rp 8000 per lagu. Sedangkan pelanggan Simpati dikenakan biaya SMS sebesar Rp 350 dan biaya download sebesar Rp 8800.

Manfaat CRBT Service

Manfaat bagi customer/subscriber

* Meningkatkan kepuasan pelanggan: kemungkinan kesenangan untuk berlangganan dan menghibur kedatangan panggilan dengan nada, suara, atau lelucon.
* Meningkatkan loyalty kepada service provider

Manfaat bagi Enterprise

* Meningkatkan company image, dan visibilitas kepada pelanggan
* Potensial untuk memberikan ‘caller experience’ melalui personalisasi komunikasi
* Kesempatan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan ‘voice communications’ dengan program marketing perusahaan, dengan menawarkan promosi kepada pelanggan dengan segmen tertentu, spesial event dll

Manfaat bagi Service Provider

* Meningkatkan ARPU (Average Rate per User) dari pelanggan baru layanan ini
* Peluang untuk mendapatkan pelanggan baru melalui penawaran layanan baru.
* Meningkatkan penggunaan trafik panggilan, dengan adanya ring-back tones baru
* Pendapatan harga pada setiap perubahan dalam layanan RingBack Tone
* Industri musik dapat dihargai ketika mempromosikan lagu baru

Cara mengakses CRBT service

Pada dasarnya layanan CRBT dapat diakses melalui media berikut ini

* Via SMS
* Via WAP
* Via Website
* Via IVR (Interactive Voice Response)


Implementasi CRBT dengan SS7

Inti pelayanan dari CRBT itu sendiri adalah suatu server PSTN yang dihubungkan ke MSCs (Mobile Switching Centers) yang membawa data yang berupa klip CRBT. Topologi dari CRBT tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :



Call Flow untuk pembentukan panggilan dengan CRBT




Penelpon melakukan suatu panggilan. Calling MSC berkomunikasi dengan HLR untuk sampai ke Receiving MSC. Kemudian Calling MSC mengirim sebuah IAM ke Receiving MSC, yang kemudian mengembalikan ACM (Address Complete Message) dan memanggil yang ditelpon untuk memeriksa apakah dia tersedia (1)

o Receiving MSC memeriksa bahwa yang ditelpon memiliki CRBT service, dan mengirim modifie IAM ke CRBT server yang berlaku sebagai SSP (3). Pada point ini, voice channel terhubung antara Receiving MSC dan Calling MSC. Dengan mengirim jawaban ANM dari SSP ke Receiving MSC, maka voice channel dibuka dari CRBT server melalui Receiving MSC menuju Calling MSC.

o Sebelum mengirim klip CRBT, SSP memerintahkan SCP untuk memilih klip ID untuk dimainkan sebagaimana fungsinya (2) yaitu :

- Spesifik CRBT service

- Waktu dan tanggal

- Nomor penelpon

- Nomor yang ditelpon (khususnya pelanggan layanan tersebut)

o Pelanggan yang menjawab panggilan (4), yang dikenali oleh Base Station dan informasi Receiving MSC

o Receiving MSC mengeluarkan REL menuju SSP untuk memutuskan panggilan. Ini merupakan akhir dari percakapan mereka (5)

Receiving MSC melanjutkan call flow secara normal dengan mengirim ANM menuju Calling MSC dan percakapan pun dimulai (6) -IR-

Wednesday, February 24, 2010

Last Topic (sixth) - Arsitektur NGN

Ok.. yang ini resume tentang Arsitektur NGN di mata kuliah NGN.. Lets see the important points :

Next Generation Networking (NGN) sendiri merupakan suatu konsep jaringan berbasis paket yang menyediakan kerangka kerja sangat luas meliputi penyatuan berbagai arsitektur dan teknologi yang memungkinkan penyediaan berbagai jenis layanan meliputi suara, data maupun video (triple play). Sedangakan NGN memiliki kunci2 pada konsepnya yaitu :

a. Pemisahan antara layanan dan transport
b. Personal dan Terminal Mobility
c. Resource dan Admission Control
d. Pemilihan QoS dan Control
e. Accomodation of legacy terminals and systems


Kemudian berikut poin2 penting dalam arsitekturnya..

· Fungsi transport
· Fungsi Kontrol Transportasi
· Fungsi end user
· Fungsi management

Yuk di oprek satu persatu yg penting2nya :

1. Blok Fungsi Transport


1.1 fungsi transport:
a. Fungsi network access
b. Fungsi Edge
c. Fungsi core transport
d. Fungsi Gateway
e. Fungsi handling media

1.2 Fungsi transport control
a. Resource and Admission Control Functions (RACF)
b. Network Attachment Control Functions (NACF)

1.3 Fungsi user profile transport

2. Blok Fungsi Service

2.1 Fungsi service control
2.2 Fungsi services dan aplikasi
2.3 Fungsi service user profile

3 Fungsi End User

4 Fungsi Management

Begitulah kira2 yg bsa disimpulkan.. lebih jelasnya bagi mahasiswa IT Telkom bisa sedot aja dari intranet http://10.14.200.108/ngn

OKAY.. -IR-

Fifth Topic - Letak TS untuk Conference

Hemm.. duh telat nih but keep trying mengerjakan tugas ini...4 yang laen dah dari kemaren2.. OK sekarang Tugas NGN kelima tentang TS ( Time slot ) untuk conference..

Rada susah juga cari literaturnya.. but yuk dibahas dulu tentang conference itu sendiri.. Confrence dari segi bahasa artinya bersama2.. nah berarti conference dah pada tau lah.. merupakan kegiatan berkomunikasi baik call maupun video bersama2.. baik antara 2 user atau lebih..

Nah untuk conference berdasarkan beberapa literatur TS nya berada pada awal, karena untuk melakukan time slot perlu identifikasi awal terlebih dahulu, atau adanya reservasi..

Maybe bisa bermanfaat.. ^_^ -IR-

Tuesday, February 23, 2010

Fourth Topic - RSVP v.s. Bandwidth Shaping

Tugas ke empat NGN nih.. Yang dibahas adalah tentang RSVP dan Bandwidth Shaping.. Apa bedanya yaaa...???

Nih satu2 dibahas :

RSVP
RSVP merupakan protokol pemesanan resource yang dipakai untuk integrated service. Protokol RSVP dipakai oleh host untuk meminta QoS dari jaringan untuk dipakai oleh aplikasi tertentu. RSVP juga dipakai oleh router untuk mengantar permintaan QoS ke semua node sepanjang jalur aliran data dan dipakai untuk membangun dan memelihara kondisi RSVP didesain untuk beroperasi dengan protokol peroutingan unicast dan ulticast, sehingga RSVP bukan protokol perutingan. Proses RSVP memeriksa database perutingan lokal untuk mendapatkan route. Protokol perutingan menentukan dimana paket akan diteruskan. RSVP hanya fokus dengan QoS paket tersebut yang diteruskan dengan perutingan.Untuk mendapatkan efisiensi, RSVP membuat receiver bertanggung jawab dalam permintaan QoS. Permintaan QoS dari aplikasi host di receiver dilewatkan ke proses RSVP lokal. Kemudian protokol RSVP membawa permintaan ke semua node (host dan router) sepanjang path data menuju sumber data, tetapi hanya sejauh lokasi router path data yang dimiliki receiver bergabung dengan diagram distribusi multicast.



Bandwidth Shaping
Proses memanipulasi, mengelola atau mengendalikan (shaping) bagian dari sebuah jaringan koneksi ke dunia luar dan menentukan yang dibolehkan bandwidth konsumsi berdasarkan jenis kegiatan. Istilah ini umumnya digunakan bersamaan dengan Internet Service Provider (ISP), dimana ia menyebut alat yang digunakan untuk membatasi atau konsumsi bandwidth langsung oleh pengguna. ISP dapat menggunakan bandwidth shaping untuk membatasi kemampuan pengguna untuk mengambil terlalu banyak kendali terhadap internet gateway. Bandwidth shaping juga disebut alokasi bandwidth atau disebut sebagai manajemen bandwidth tool. -IR-

Third Topic - PLMN

NGN tugas ketiga.. Kali ini membahas tentang PLMN.. apakah dia Circuit Switch ataukah Packet Switch.. Hmm gak usah binguunnngg.. Dua2nya memang ada di teknolgi PLMN apa lagi yang sekarang2 ini.. Gak percaya???

Nih kata DIRJEN POSTEL (Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi) :

Sebuah PLMN secara logika terbagi atas infrastruktur Core Network (CN) dan Access Network (AN) seperti terdefinisi dalam TS 23.101 dan TS.110. Core Network terdiri dari kesatuan fisik yang menyediakan dukungan untuk fitur network dan jasa telekomunikasi. Dukungan yang disediakan meliputi kemampuan seperti manajemen pada informasi lokasi pengguna, pengendalian pada fitur dan jasa jaringan, mekanisme perpindahan (switching dan transmission) untuk signalling dan untuk pengguna menghasilkan informasi.Access Network terdiri dari kesatuan fisik yang mengatur sumber daya dari akses network dan pengguna menyediakan suatu mekanisme untuk mengakses Domain core network.

Perangkat-perangkat Core Network terdiri atas Domain Circuit Switch (CS) dan Domain Packet Switch (PS) dan dibedakan atas mekanisme kerja mereka terhadap trafik. Sebuah PLMN boleh hanya menerapkan salah satu Domain atau keduanya.

Domain CS adalah perangkat-perangkat yang merujuk pada penyediaan koneksi tipe sirkit bagi trafik dan pensinyalannya, seperti : MSC, GMSC, VLR

Domain PS adalah perangkat-perangkat yang merujuk pada penyediaan koneksi tipe paket bagi trafik dan pensinyalannya, seperti : SGSN dan GGSN

Tuh kan jadi keduanya memang ada di PLMN nah sekarang tergantung kita ngomongin apanya.. kalau untuk layanan telepon jelas memang CS yang digunakan namun sekarang sudah berkembang PS untuk komunikasi data.. -IR-

Monday, February 22, 2010

Second Topic - Circuit Switched Algorithm ( Dijkstra v.s. Bellman Ford )

Wah puyeng nih.. Itu yang terlintas ketika kita disuruh menentukan jalan terpendek menuju suatu tempat dengan berbagai alternatif rute.. Hmm itu juga yang terjadi pada proses pengiriman data (paket) pada sebuah jaringan Packet Switched.. Atau gampangnya seolah kita disuruh menset up sebuah jalur layaknya pada jaringan Circuit Switched..

Gak usah bingung lagi.. Nah kali ini akan coba2 nih diskusi tentang algoritma2 nya.. diantaranya Dijkstra dan Bellman Ford.. Yuk dibahas masing2 bedanya apa diantara kedua algoritma tersebut..

Dijkstra
Algoritma Dijkstra, dinamai menurut penemunya, Edsger Dijkstra, adalah salah satu algoritma untuk memecahkan masalah “ single source shortest path”, untuk sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi (edge weights) yang bernilai tak-negatif. Output algoritma dijkstra adalah spanning tree T, dimana path dari vertex s (sumber) ke masing-masing vertex v adalah sebuah shortest path dari s ke v dalam sebuah graph G.



Bellman-Ford
Algoritma ini merupakan pengembangan dari algoritma Djikstra. Algoritma Bellman Ford akan benar jika dan hanya jika graph tidak terdapat cycle dengan bobot negatif yang dicapai dari sumber s. Algoritma Dijkstra dapat lebih cepat mencari hal yang sama dengan syarat tidak ada sisi (edge) yang berbobot negatif. Maka Algoritma Bellman-Ford hanya digunakan jika ada sisi berbobot negatif.



Ada dua hal yang harus menjadi catatan pada algoritma Bellman-Ford, yaitu :
1. Shortest path tidak akan terdiri lebih dari V-1 edge dari graph yang bersangkutan, dengan asumsi tidak ada negative cycle.Jika terdapat lebih dari V-1 edge pada shortest path, maka ada node yang dilewati lebih dari satu kali.Hal tersebut akan mengakibatkan shortest path tidak optimal.
2. Pada tiap iterasi, harus dipertimbangkan edge mana yang akan digunakan terlebih dahulu

Okey sekarang jadi tau kan.. dan bisa memilih sendiri algoritma yang akan digunakan menyesuaikan dengan kondisi yang ada.. selain itu juga masih banyak algoritma2 yang lain.. Salah satunya yang lain adalah Floyd Warshall.. Selamat mencari.. -IR-

Ehm.. Lagi Booming ngomongin MEGACO di kelas NGN…!!


Ini tugas pertama yang diberikan di kelas NGN P2.. Meski rada telat sih.. hehe.. Tugas pertamanya adalah tentang MEGACO.. Usut punya usut ini penerusnya MGCP (Media Gateway Control Protocol) hmm bagi sebagian orang mungkin dalam hati berkata.. “apaan sih itu”..

Kalau begitu perkenankan saya memperkenalkan terlebih dahulu tentang Softswitch (apa lagi ini..???). Yuk mulai.. Softswitch itu menurut ISC ( International Softswitch Concortium ) adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan paling tidak sebagai berikut:

1.Mengontrol layanan koneksi bagi suatu media gateway, dan/atau native IP endpoints.dimana fungsi ini dilakukan oleh MGC(Media Gateway Controller)
2.Memilih proses yang dapat diterapkan pada suatu panggilan
3.Routing untuk panggilan dalam jaringan
4.Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringan lain
5.Antarmuka untuk mendukung fungsi manajemen seperti penyediaan layanan, fault, billing, dan lain-lain.


Intinya sih dia bisa menghubungkan jaringan Internet Protokol (IP) dengan jaringan PSTN yang sudah ada selama ini. Nah arsitekturnya sendiri terdiri dari :

1. Media Gateway Controller (MGC) atau Call Agent
2. Signalling Gateway (SG)
3. Media Gateway (MG)
4. Media Server
5. Application server
6. Operating support system (OSS)


Lanjut.. Kalau dah ngerti softswitch, sekarang kita omongin protokolnya.. Nah salah satunya ini adalah MGCP (Media Gateway Control Protocol) yang digunakan untuk berkomunikasi antara MG sama MGC. Fungsi spesifiknya kalau kata Mbah Wiki berfungsi untuk mengendalikan Media Gateways di jaringan Internet Protocol (IP) dan beralih jaringan telepon publik (PSTN). Si MGCP ini menggunakan Session Description Protocol (SDP) untuk menentukan dan menegosiasikan media stream untuk diteruskan dalam sesi panggilan dan Real-time Transport Protocol (RTP) untuk pembingkaian media stream.

Nah sekarang MEGACO, sebenarnya implementasi lain dari arsitektur Media Gateway Control Protocol itu sendirilah yang diberi nama MEGACO, sebuah kolaborasi dari Internet Engineering Task Force (RFC 3525) dan International Telecommunication Union (Rekomendasi H.248.1). Kelebihan dari MEGACO itu sendiri disbanding MGCP adalah :

•Mendukung multimedia dan conferencee multipoint yang meningkatkan layanan.
•Pilihan pengangkut TCP dan UDP.
•Memperbolehkan teks encoding atau binary encoding.

MEGACO menggunakan konsep dari context untuk memproses panggilan multimedia dan panggilan konferensi. Komponen lain dalam Megaco adalah Descriptors dan Packages. Descriptors digunakan bersama dengan command dan berfungsi sebagai parameter. Descriptors menyediakan informasi yang cukup untuk mendasari elemen seperti DSP. Hal ini mungkin digunakan secara sederhana dan dengan cara yang menarik untuk mengimplementasikan context bila dihubungkan dengan layanan yang diberikan. Gtu deh ceritanya.. -IR-

Friday, February 12, 2010

"Dampak Situs Jejaring Sosial"


Cerita2 nih, dulu inbox di emailku pernah penuh dengan invitation dari facebook.com. dapetnya dari teman-teman sekampus, trus teman pas SMA dulu, dan banyak kenalan dari kampus lain. semuanya ngajak untuk joinan Facebook (FB). dan aku masih ingat beberapa tahun yang lalu demam yang sama melanda anak muda di Indonesia ini, kita tahu bahwa Friendster(FS) sudah nangkring di ‘top priority’ aktivitas anak muda, yang kemudian datang plurk.com, dan beberapa situs jejaring lainnya.

Nah, karena banyaknya email yang masuk dan notabene tiap hari sibuk nge-delete invitation akhirnya kucoba untuk mendaftarkan diri di Facebook.com. mungkin hanya sebatas iseng. setelah beberapa menit (sekitar 10 menitan -karena koneksi di kampus lagi bagus… hehehe) akhirnya aku punya akun di facebook.com. dan ta coba edit sana-edit sini, tapi masih bingung. mungkin baru pertama kali lihat, jadi ga apal letak dan fungsi menu-menunya.

Aku berpikir bahwa, ada beberapa perubahan paradigma yang terjadi di masyarakat dewasa ini mengenai teknologi komunikasi. sebut saja software sosial. menurut bangsanegara.web.id:

Social software merupakan suatu cakupan dari sistem software yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar. Karakteristik dari sebuah social software adalah memiliki open APIs, desain arsitektur yang berbasiskan service-oriented (SOA), dan kemampuan untuk upload data maupun media. Dari karakteristik yang telah disebutkan, social software termasuk Web 2.0 dan Enterprise 2.0 dimana cakupannya adalah untuk aplikasi bisnis skala besar.

Adapun perubahan persepsi yang saya kutip dari alamat di atas adalah tentang software sosial tersebut, yaitu:

1. Untuk kebutuhan, software konvensional lebih ditekankan kepada perusahaan yang membutuhkan, sedangkan software sosial dapat diinisialisasi oleh konsumen(pemakai),
2. Kedua yaitu fokus. pada software konvensional titik fokus ditujukan kepada sisi internal perusahaan, sedangkan software sosial bisa dikatakan menekankan pada sisi sosial atau eksternal,
3. Ketiga, tujuan. maksud dari dibuatnya software konvensional adalah untuk mendapatkan keuntungan dan efesiensi serta produktifitas, sedangkan pada software sosial lebih diutamakan sisi emosional.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa mereka yang menyediakan situs sosial berpikir untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna (konsumen). lalu apa keuntungan mereka dengan menyediakan fasilitas gratis kepada kita? bukankah semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit? server, hosting, maintenance, gaji, dll.

Jawabannya ada di Iklan.
Kita tahu bahwa iklan yang tampil di situs2 tersebut sangat banyak dan bermacam-macam. dan siapapun akan berani membayar mahal karena tahu bahwa situs tersebut akan dikunjungi oleh jutaan orang dalam sehari. bahkan orang mulai berpikir untuk menerjuni bisnis iklan di internet lebih dari dunia iklan di dunia komunikasi lainnya.

Semuanya mempunyai dampak.
Bukan tidak mungkin bahwa sesuatu yang bertujuan baik pada awalnya mempunyai sisi keburukan pada akhirnya. seperti yang kita bahas saat ini bahwa situs jejaring sosial merebak di mana-mana, bahkan setiap saat kita selalu membicarakannya. tidak percaya?

Coba dengarkan anak2 muda yang ngobrol, sudah tentu mereka ngomong ‘kamu udah punya facebook ta?’…

Dengan perkembangan teknologi, kita merasa bahwa komunikasi tidak ada batasan waktu dan ruang. sebut saja telepon, dengan terbatas audio dan biaya yang agak sedikit mahal. sekarang muncul lagi teknologi realtime, dimana kita dapat melihat teman kita yang jauh (luar negeri) secara live seperti kita bercakap-cakap dengannya di depan kita.

Kembali ke topik situs jejaring sosial bahwa dampak yang ditimbulkan olehnya memiliki rentetan fakta yang ada. mulai dari solusi yang diberikan sampai dengan masalah yang tidak ada akhirnya.

Apapun itu, situs jejaring sosial seperti facebook, friendster, plurk, hi5, dll dapat membuat kita berkomunikasi secara terbuka, dan tidak terbatas apapun itu. dengan menggunakan teknologi internet, kita sudah dapat berkomunikasi dengan teman kita, atau kenalan baru. simple bukan

Justru simple itulah yang membuat kita harus berhati-hati. karena kesederhanaan tersebut, terjadi banyak masalah. misalnya pencurian ID (idenditas) seseorang di internet oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan digunakan untuk keperluan yang tidak smestinya. kriminal mungkin

Kedua, kecanduan. percaya atau tidak saya pernah mendengar opini teman bahwa sehari tanpa FS, atau FB seperti hilang dari peradaban selama beberapa tahun… (lebay tu anak…). kemana-mana kita akan selalu memikirkan ‘FB ku ada komen dari siapa ya?’… dan macem-macem.

Ketiga, anti sosial. bahwa kita dapat menjadi anti-sosial apabila memaknai semua itu secara berlebihan. dapat kita bayangkan apabila kita duduk berjam-jam hanya untuk mengomentari teman kita lewat layar komputer dibandingkan dengan bertemu langsung dan duduk bersama? lama-lama fungsi sosial dapat tergantikan oleh digitalisasi. titik fokus kita sudah teralihkan pada hal-hal yang semestinya bersifat minor (untuk kadar tertentu).

Bahkan aku sempet browsing serta mendengarkan berita2 sekarang ini dan menemukan fakta-fakta lucu di sana:

# seorang anak mudamenyekap pacarnya di rumah ortu si cowok gara2 pada hari valentine si cewek dapet ucapan selamat dari temen2 cowoknya di FB
# ato, si suami tega membunuh istrinya gara2 si istri menampilkan status ’single’ pada halamab FB-nya
# ato lg, seorang cewek didakwa 5th penjara karena memaki cewek lain yg dikira selingkuhan pacarnya melalui FB

duh, kemana otak2 tadi? apa nangkring di mesin cuci dan tertinggal…?

well, it’s just perception and some facts… depends yours! -IR-

Thursday, February 11, 2010

Meningkatkan Range Vokal (Bag. 1)


Range vokal setiap orang berbeda-beda. Standar normal umumnya orang memiliki dua oktav. Semakin panjang rang vokal seseorang, semakin memungkinkan dia untuk membawakan berbagai jenis lagu dengan baik. Dengan catatan, dia memiliki kemampuan/teknik vokal yang baik pula tentunya.

Seseorang yang bertipikal vokal bass, bariton, alto, dan mezo sopran, biasanya memiliki rang vokal yang pendek. Lain halnya seseorang yang bertipikal vokal tenor atau sopran, biasanya ia memiliki range vokal panjang. Namun, terkadang ada juga, meski ia bertipikal bass, tapi memiliki range vokal panjang. Sebaliknya, orang yang bertipikal tenor tapi range-nya pendek.

Pemahaman terhadap tipikal vokal sangat penting. Terutama untuk menentukan nada dasar ketika hendak bernyanyi. Bagi Anda yang bertipikal vokal rendah, jangan khawatir kehilangan kesempatan bernyanyi. Tak masalah. Anda bisa menyesuaikan nada dasar di mana Anda mulai bernyanyi yang sesuai dengan jenis suara Anda. Misalnya dengan menurunkan nada dasar dari penyanyi aslinya. Ilmu vokal bukanlah ilmu eksak.

Pada dasarnya range vokal seseorang bisa ditingkatkan. Ada beberapa jenis latihan yang dapat membantu meningkatkan range vokal. Salah satu di antaranya adalah dengan teknik ”vokal kepala” atau ”suara langit-langit”.

Output vokal seseorang secara natural terbagi dua, yakni vokal kepala dan vokal dada. Vokal kepala adalah vokal yang dihasilkan dari langit-langit atas rongga mulut. Sementara vokal dada adalah vokal yang dihasilkan dari rongga dada.

Untuk menemukan vokal kepala. Mulailah dengan latihan berikut:

Tentukan nada terendah yang mampu Anda bawakan dengan baik, nyanyikan solmisasi (do re mi fa sol la si do) dari suara terendah tersebut hingga nada tertinggi yang Anda kuasai. Pada saat vokal Anda tidak mampu mengeluarkan nada tertinggi dengan baik atau sampai Anda membutuhkan untuk mengubah nada Anda ke dalam vokal kepala.

Mulailah lakukan dengan menggunakan vokal kepala. Caranya ”lemparkan” suara di dalam rongga mulut Anda ke atas langit-langit. Rasakan suara Anda menjadi lebih ringan dan jaga agar tetap bright (jelas). Pada tahap awal, jika Anda menggunakan vokal kepala dengan baik akan terasa dahi atau kepala Anda bergetar. Untuk tahap awal biasanya akan terasa sedikit pusing.

Selain itu ada juga teknik lain, yaitu dengan menggunakan teknik falseto dan kop stem. Selamat mencoba! -IR-

Wednesday, February 10, 2010

"Tips Melatih Vocal"


Banyak kan diantara teman2 yang ingin belajar olah vocal ato kepingin bisa nyanyi..? Nah, disini saya ada sedikit tips yang saya dapet dari orang2 yang berpengalaman dibidang vocal.

Untuk memulai latihan les vocal yang baik itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan;

1. Relax.


Seluruh badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai.
Misal: ambil napas pelan-pelan, lalu hembuskan. Diulang terus dengan teratur. Bisa juga pada saat menghembuskan badan kamu bungkukkan badan (kayak posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala nggak lihat ke depan, tapi ke bawah (bahkan agak ngeliat ke belakang lewat kolong kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan biar relax. (posisi kedua telapak kaki lurus ke depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya.

Lalu perlahan-lahan naik, angkat badan kamu, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi kamu akan ngerasa kalau tulang belakang kamu itu perlahan-lahan naik ke atas ngikutin badanmu yang ikut tegak. Selama proses itu kamu bernapas dengan teratur. (kalau ada temanmu, dia bisa memijat punggung sembari badanmu naik menuju posisi tegak.

Itu sangat membantu proses relaksasi.

2. Tes potensi
dengan latih bagian rahang dengan huruf-huruf vokal dan konsonan. Ingat, rahang harus relaks.

A i u e o

latihan diafraghma:
huruf k-ch-k-ch-sssst-th. Dengan tempo cepat.
Ho-ho-ho...ha-ha-ha

lalu latihan wilayah nasal (hidung):
"nya-nya-nya" dengan benar-benar menekankan suara cempreng dari hidung.

Lalu latihan bibir
nyanyikan tangga nada dengan bibir terkatup jadi bunyinya bakal
"brrrrr-brrrr-brrr-brrr"
nyanyikan tangga nada, arpeggio, secara staccato (patah) maupun legato.

Latihan lidah
"la-la-la. Ra ra ra, tatata."

(biar ga bosen bisa sekalian latih semuanya pakai tangga nada, arpeggio.)

3. Setelah sudah relaks
, kamu baru boleh nyanyi.

Ketika nyanyi, harus konsentrasi dengan target nada. Napas harus teratur dan kontrol power dengan baik, klo emang belum bisa lebih baik ikutlah kelas bimbingan pribadi untuk bidang musik. -IR-

SBY bilang Pecel Madiun itu "JOS"


MADIUN - Pada Hari Senin,18 Januari 2010 Pukul 21:41 WIB Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan waktunya di sela-sela kunjungan kerjanya untuk makan nasi pecel di sebuah warung pecel di jalan Hos Cokroaminoto Madiun, Jatim, Senin malam.

"Kalau ke Madiun belum makan nasi pecel itu belum sah. Dan terbukti nasi pecel Madiun memang jos," kata Presiden usai makan di Warung Nasi Pecel 99.

Diceritakan Presiden, sejak ada kepastian akan melakukan kunjungan kerja ke Madiun, dirinya meminta rekomendasi Menko Polhukam Djoko Suyanto yang kelahiran Madiun dan mengajaknya untuk makan di Warung Nasi Pecel 99.

"Kita semua malam ini sedikit rileks, yang penting juga suasananya di daerah seperti ini. Sebelum kita kembali ke Jakarta yang penuh hiruk pikuk politik dan lain-lain," katanya.



Presiden menikmati pecelnya bersama Ibu Ani Yudhoyono dan putranya Edhie Baskoro, sementara sejumlah menteri lain bersama Gubernur Jatim Soekarwo makan di meja lain.

Warung pecel dalam ruko bertingkat dua itu praktis dipenuhi oleh
rombongan presiden, sementara Jalan Hos Cokroaminoto juga ditutup sekitar satu jam selama presiden menikmati pecelnya.

Sebelum meninggalkan warung, presiden menghampiri warga setempat yang menyaksikan keramaian malam itu dari jauh.

Usai berdialog sejenak, Presiden kembali ke Pangkalan Udara Iswahyudi untuk bermalam di mess setempat. -IR-

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Switching's Gallery

Tuesday, February 9, 2010

Halaman Satu

......dunia
Katakan pada semua aku tlah kembali
Tinta ini kembali menoreh kata-kata
Menyambung kisah......
Aku......
Dia......
Dan dunia yang baru
Ranting dan dahan yang dulu ditinggal para daun
Yang mengering di saat kemarau......
Kini tlah segar kembali
Tlah tumbuh daun-daun kecil menyapa dunia
Hati......
Rasa......
......dan cinta
Dan aku tlah kembali


Okt'08 -ir-